"Apa yang dilakukan ini tentunya menjadi bagian dari visi dan misi Presiden yaitu untuk mewujudkan konektivitas. Artinya menghubungkan pulau-pulau di Indonesia termasuk Madura di dalamnya. Sehingga masyarakat di pulau-pulau terpencil itu merasakan kesejahteraan yang sama baiknya, pun begitu dengan layanan kesehatan," jelas Menhub Budi, Kamis (15/8/2019).
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Kesehatan Nilla F. Moeloek dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Menhub mengatakan, ide kapal RS terapung ini sendiri adalah bagaimana sebuah kapal tidak hanya mempunyai fungsi transportasi, namun juga dapat berfungsi sebgai rumah sakit.
"Angkutan ini memang tidak bisa 24 jam, mereka biasanya jalan pagi dan sore hari bisa difungsikan. Jadi pagi-pagi mereka berjalan dua tiga sampai empat jam. Siang hari dikala ombak tinggi, mereka berlabuh di pulau-pulau kecil itu. Dan di situ lah fungsi rumah sakit itu berjalan. Selama perjalanan itu, kita ada 30 penumpang yang ada di sana, paling tidak ada suatu interaksi antara dokter dan masyarakat. Terjadilah penyuluhan dan sebagai kapal rumah sakit kita mendapatkan bantuan dari para pihak dilengkapi dengan kamar operasi," urai Menhub.
Menhub mengungkapkan, kapal-kapal rede di Jawa Timur ini akan menjadi pilot project bagi daerah-daerah lainnya dimana difungsikan kapal rumah sakit yang juga punya fungsi transportasi.
Menhub menambahkan, dipilihnya Jawa Timur sebagai pilot project pengoperasian kapal RS Terapung, karena merupakan provinsi yang sangat kompeten.
"Setelah Jawa Timur kita akan ke Jawa Tengah. Kita pelajari kan nanti pasti ada plus minusnya, kalau ada kekurangan baru kita lengkapi apakah fasilitas, waktu, nahkoda, dokter dan sebagainya. Setelah ini kita ke Jawa Tengah dulu ya, baru nanti kita lihat berapa pulau yang lain," tutur Menhub.
Lebih lanjut Menhub merasa sangat senang sekali dengan kolaborasi yang dilakukan ini. Sebab menurutnya tidak mudah berkolaborasi dan berkoordinasi menjadikan sesuatu produk yang sangat berguna bagi masyarakat.
"Jadi ada fungsi-fungsi lain yang bermanfaat. Yang tadinya dokter itu adanya di kota Surabaya, kini sampai pulau-pulau terpencil dan menjadi keseharian mereka. Apabila ini menjadi keaeharian mereka ada suatu konsen mereka tentang pendidikan. Dan bersamaan dengan itu juga kita menitipkan bagaimana fungsi-fungsi konektivitas ini bisa disampaikan kepada masyarakat jadi memang kolaborasi antar profesi ini bisa berjalan dengan baik," ucap Menhub.
Foto: Dok Kemenhub
|
Menhub juga menyebutkan bahwa kapal RS terapung ini adalah hadiah bagi Madura dan Jatim dalam rangka Kemerdekaan Indonesia.
"Jadi kita hayati kemerdekaan kita, tidak saja Indonesia merdeka tapi kewajiban kita untuk melayani itu sampai dipelosok ujung, ditempat yang tidak mungkin dijangkau kita akan jangkau semuanya," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan bahwa kerja sama ini adalah kerjasama yang efektif dan efisien.
Saya melihat efisiennya ini, Kemenhub punya kapal, kami punya puskesmas atau posyandu di kepulauan. Tetapi kalau ada yang musti dilakukan tindakan merkea kan terbatas di sana.
"Ini uji coba yang sangat luar biasa. Menurut saya ini baik mudah-mudahan akan lebih bagus lagi," ujar Menkes.
Sementara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap dengan adanya RS Terapung ini masyarakat yang terlayani kesehatan lebih merata dan berkualitas.
"Harapannya kita bisa memberikan layanan kesehatan lebih baik berkualitas dan merata. Kapal ini bisa merapat untuk memberikan tindakan-tindakan tertentu ketika harus melakukan operasi. Kami akan maksimalkan fungsinya," tandas Gubernur Khofifah. (ega/mpr)